Jakarta Surabaya Naik Kereta Cepat Berapa Jam
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo bakal mencoret Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari Proyek Strategis Nasional (PSN) menjelang masa akhir jabatannya di 2024. Proyek ini adalah mengupgrade rel di lintasan utara Jawa agar laju kereta api bisa lebih cepat dari sebelumnya.
Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2018.
Proyek ini dimulai dari kerja sama antara Indonesia dengan pemerintah Jepang di tahun 2017. Kemudian hal itu berlanjut di tahun 2019 dimana pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk menandatangani kelanjutan Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api (KA) Jakarta - Surabaya (KeretaSemi Cepat) melalui penandatanganan Summary Record On The Java North Line Upgrading Project pada 24 September 2019.
Sejak itu sampai dengan Oktober 2020, pihak Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) melaksanakan Preparatory Survey on Java North Line Upgrading Project.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Minister of Economic Affairs Embassy of Japan Tadayuki Miyashita dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri. Turut menyaksikan penandatanganan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadjimulyono, Duta Besar Jepang Masafumi Ishi, dan Direktur Jembatan Bina Marga Iwan Jarkasih.
"Pada akhir Mei 2020, Tim Konsultan JICA akan memberikan hasil awal studi yang diharapkan dapat memberikan gambaran objektif bagi Pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan, baik secara teknis, skema pembiayaan proyek maupun kebijakan operasional," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya saat itu seperti dikutip, Senin (31/7/2023).
Foto: Masinis kereta api jarak jauh bersiap untuk bertugas. (Dok. KAI)
Masinis kereta api jarak jauh bersiap untuk bertugas. (Dok. KAI)
Budi Karya merunutkan rencana awalnya pelaksanaan pengadaan tanah dijadwalkan pada tahun 2021. Dilanjutkan pelaksanaan konstruksi proyek ini diperkirakan dapat dimulai pada tahun 2022. Sehingga diharapkan pertengahan tahun 2024 sebagian segmen sudah dapat dioperasikan yaitu segmen Jakarta - Cirebon.
Sementara itu dari Cirebon ke Semarang lanjut ke Surabaya akan dilanjutkan pengoperasian segmen berikutnya secara bertahap.
"Jadi kita harapkan 2025 sudah selesai sampai Surabaya," ucap Budi Karya.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya mendukung untuk mensterilkan sekitar 500 pintu perlintasan sebidang di sepanjang jalur kereta lintas utara.
Summary Record merupakan rumusan yang berisi kesepakatan kedua belah pihak terkat beberapa hal teknis seperti : lebar jalur, jenis konstruksi, sistem persinyalan, desain kecepatan dan jenis sarana perkeretaapian (rollingstock); tahapan Konstruksi; Sterilisasi Ruang Milik Jalur Kereta Api (Rumija) dengan pembangunan perlintasan tidak sebidang, baik berupa flyover, underpass dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO); Pemberdayaan industri kereta api nasional atau konten local (local content); dan Skema pembiayaan proyek melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Rumusan tersebut sangat penting bagi kelancaran tahapan selanjutnya dari Proyek Peningkatan Kecepatan KA Jakarta - Surabaya yaitu pelaksanaan Preparatory Survey oleh Tim JICA yang dijadwalkan akan selesai pada bulan Oktober 2020.
Dengan potensi permintaan perjalanan KA Jakarta - Surabaya yang semakin besar, Pemerintah berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas angkut melalui Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api Jakarta - Surabaya.
Melalui proyek ini, diharapkan semakin meningkatkan pelayanan KA. Beberapa manfaat dari dibangunnya proyek ini yaitu : mempercepat waktu tempuh perjalanan Ka Jakarta - Surabaya menjadi sekitar 5 Jam 30 Menit dengan kecepatan 160 km/jam, meningkatkan keselamatan karena tidak ada lagi perlintasan sebidang, dan diharapkan dapat memberdayakan Industri dalam negeri melalui optimalisasi konten lokal dalam pembangunan proyek. Sebagai catatan, saat ini jarak tempuh Jakarta-Surabaya menggunakan kereta api paling cepat 11 jam dengan kecepatan rata-rata maksimal 120 km/jam.
Namun proyek ini tidak ada perkembangan hingga pertengahan 2022. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub saat itu Zulkifri menyebut proyeknya masih dibuat kajian (feasibility study) oleh Jepang.
"Kalau (proyek) Kereta Semi Cepat di Jepang masih feasibility study, belum sampai konstruksi. Yang jelas, sampai 2024 itu masih penyiapan dokumen perencanaan dulu," terang Zulfikri, (27/06/2022).
Sebelumnya Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo mengungkapkan bahwa proyek ini dipastikan belum akan selesai di tahun 2024 mendatang karena prosesnya belum berjalan signifikan.
"Kereta api Jakarta-Surabaya lah jelas. Itu kan gak bisa selesai pembiayaannya saja belum. Waktu itu memang teman-teman itu memasukkan supaya ada percepatan dalam kajian. Nah itu sudah dilakukan, tapi teman-teman Kemenhub itu kan belum mempresentasikan," katanya di acara Sewindu PSN, Rabu (26/7/2023).
Meski sudah mencoret proyek ini dari PSN, namun pemerintah menyimpan (drop) proyek tersebut.
"Dikeluarkan dari PSN bukan berarti dihentikan, tapi tidak lagi masuk dalam kriteria proyek strategis yang punya ketentuan-ketentuan khusus," tegas Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/7/23).
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tahun Depan, Ibu Kota Jepang Terapkan 4 Hari Kerja Seminggu
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA tengah merancang pembuatan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan INKA Agung Dwi Cahyono menuturkan proyek tersebut dinamakan Kereta Cepat Merah Putih.
Ia juga menyebut proyek ini dikerjakan secara bersamaan oleh sejumlah instansi, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun INKA sendiri bertugas untuk merancang dan menyusun car body aluminium dan bogie kereta cepat. Sedangkan, BRIN akan bertugas sebagai penguji teknologi.
"Kami punya komitmen manufaktur, fungsinya adalah sebagai pembuat dari mulai petanya nanti adalah membuat car body-nya," ucap Agung seperti dikutip dari detik finance, Selasa (10/10).
"Membuat car body mulai dari konstruksi alumunium-nya seperti apa. Kemudian bicara bogie, bogienya itu juga (model) baru karena dia penggunaan speed-nya yang sampai 200 km/jam minimalnya itu," sambungnya.
Agung mengatakan ITS, UGM, dan ITB bertugas untuk melakukan riset dan perancangan dari segi aerodinamis hingga masalah penggerak Kereta Cepat Merah Putih.
Ia menjelaskan untuk tahun ini proses pengerjaan car body aluminium dan bogie yang ditugaskan kepada mereka masih dalam tahap perancangan.
Rencananya, kata dia, pada 2024 mendatang INKA sudah mulai membuat prototype untuk diuji coba BRIN.
"Tahun depan saya sama tim teman-teman INKA ya itu fokus nanti kita akan mulai merancang itu, perlahan mungkin beli materialnya dulu, aluminium lah, dan sama steal-stealnya bogie," katanya.
Agung mengatakan prototype ini dapat meluncur pada 2026 mendatang.
"Setelah selesai tahun depan, tahun 2026 nanti kita akan kumpul lagi. Yang bagian sistemnya, motornya seperti apa, kemudian dilanjut moncong yang dirancang ITS seperti apa, nanti ngumpul lagi bareng-bareng kita membuat untuknya kereta tadi," tutur Agung.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan proses studi Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari pemrakarsa segera rampung.
Meski demikian, ia tak menyebutkan siapa pemrakarsa yang dimaksud. Jokowi hanya menyebut setelah studi dari pemrakarsa selesai, studi lanjutan akan dilakukan oleh pemerintah.
Jokowi juga menjelaskan setelah kalkulasi dari pembangunan proyek itu selesai, baru kelanjutan pembangunan akan diputuskan.
"Setelah hitung-hitungan, kalkulasi selesai, baru diputuskan. Tahapannya dari dulu seperti itu," ucap Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Jawa Barat, Senin (2/10).
Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat merasakan dan menaiki kereta api tanpa transit (direct train) perdana dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Stasiun Semarang Tawang yang baru diluncurkan PT KAI (Persero).
Saat ini rute kereta api direct train masih dalam tahap uji coba, yang dilakukan pada 9 dan 10 Desember 2024.
“Saat ini kami mencoba untuk diberlakukan pada saat Nataru, sambil kami evaluasi bagaimana pelaksanaannya,” ujar Menhub Dudy dalam keterangannya, Rabu (11/12).
Dudy menyebut waktu tempuh kereta direct in keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta menuju Stasiun Semarang Tawang hanya memakan waktu sekitar 5 jam. Untuk menikmati layanan ini, KAI memberikan promo diskon sebesar 50 persen menjadi Rp200.000 dari harga normal Rp400.000 untuk perjalanan tanggal 9 Desember.
Data PT. KAI menyatakan, 350 kursi perjalanan perdana direct train ludes terjual. Menhub bersama Menteri BUMN Erick Tohir, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, serta beberapa pencinta transportasi umum menjadi bagian dari penumpang direct train tersebut, pada Senin (9/12) malam.
“Apabila berjalan baik dan animo masyarakat lebih besar, maka tidak menutup kemungkinan kami akan melanjutkan itu ke perjalanan sehari-hari kereta api,” ucap Menhub Dudy.
Adapun sebagai bentuk dukungan terhadap layanan direct train, Raffi Ahmad mengatakan, dirinya ingin mensosialisasikan dan merasakan pengalaman sebagai penumpang secara langsung. Terlebih, kereta api merupakan transportasi pilihan banyak masyarakat Indonesia.
“Kereta api tetap menjadi favorit terutama untuk para keluarga, para anak muda. Banyak para pekerja seni kita, mereka dari luar kota harus ke luar kota lagi. Pastinya harapannya fasilitas direct train ini dibuat nyaman untuk keluarga, terutama bagi saudara kita yang difabel,” sebut Raffi Ahmad.
Pilihan Terbaik untuk Naik Kereta Rute Jakarta Surabaya
Bagi yang ingin mencari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya untuk keperluan wisata dan tujuan destinasi wilayah lainnya. Oleh karena itu, Kamu perlu mengetahui beberapa rekomendasi stasiun kereta jurusan jakarta ke surabaya agar Kamu dapat kembali ke wilayah Jakarta dengan lebih mudah, aman dan nyaman.
Selain itu Kamu juga dapat membeli oleh-oleh seperti makanan khas kota surabaya favorit, enak dan harga terjangkau sebelum kembali ke Kota Jakarta. Hal ini penting bagi Kamu untuk memberikan oleh-oleh makanan khas surabaya kepada keluarga dan kerabat terdekat di Jakarta.
Jadwal kereta dari Bogor ke Jakarta
Berikut ini adalah jadwal kereta terakhir dari Bogor ke Jakarta yang dilansir dari laman resmi KAI Commuter:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- No Kereta 4413 dari Bogor (20.06) sampai Jakarta (21.41)
- No Kereta 4421 dari Bogor (20.26) sampai Jakarta (22.03)
- No Kereta 4425 dari Bogor (20.40) sampai Jakarta (22.16)
- No Kereta 4427 dari Bogor (20.49) sampai Jakarta (22.25)
- No Kereta 4431 dari Bogor (21.01) sampai Jakarta (23.37)
- No Kereta 4433 dari Bogor (21.06) sampai Jakarta (22.42)
- No Kereta 4439 dari Bogor (21.22) sampai Jakarta (22.57)
- No Kereta 4441 dari Bogor (21.27) sampai Jakarta (23.02)
- No Kereta 4449 dari Bogor (21.53) sampai Jakarta (23.27)
- No Kereta KA/DI 4465 dari Bogor (22.45) sampai Jakarta (00.16)
VIVIA AGARTHA F | AWALIA RAMADHANI
Jam Berapa Kereta Terakhir dari Bogor ke Jakarta?
Jadwal terakhir kereta Bogor ke Jakarta yaitu berangkat dari pukul 21.53 (kereta 4449) dan 22.45 (kereta 4465) dari stasiun Bogor. Pastikan untuk mengingat jadwal kereta terakhir ini agar tidak tertinggal, atau bisa juga dengan mengecek secara berkala laman resmi KAI Commuter untuk melihat jadwal keberangkatan kereta lainnya.
Kereta Jurusan Jakarta Surabaya
Dalam Artikel ini akan membahas mengenai 8 pilihan stasiun kereta terbaik untuk jurusan Surabaya ke Jakarta yang dapat menjadi pilihan bagi Kamu apabila ingin kembali ke daerah Jakarta. Apa Saja Rekomendasi 8 Stasiun Kereta Terbaik untuk Jurusan Surabaya ke Jakarta? Yuk simak informasinya berikut ini rek
Kereta Jurusan Jakarta Surabaya (sumber: Bisnis.com)
Kereta Api Argo Bromo Anggrek
Rekomendasi berikutnya dari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya yaitu Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang menyediakan pelayanan jadwal keberangkatan pagi dan malam hari melalui kereta api kelas eksekutif dari Surabaya menuju Jakarta. Harga tiket untuk Kereta Api Argo Bromo Anggrek sebesar 430 ribu rupiah untuk satu penumpang dengan waktu tempuh selama 9 jam
Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
Rekomendasi berikutnya dari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya yaitu Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan yang menyediakan layanan kelas ekonomi menuju Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng ke Stasiun Kereta Api Pasar Senen wilayah Jakarta. Kereta Api Gaya Baru Malam selatan ini merupakan satu-satunya kereta kelas ekonomi terbaik di rute wilayah Surabaya menuju Jakarta dengan melewati Jalur Selatan Pulau Jawa dengan waktu tempuh selama 14 jam dengan biaya tiket sebesar 104 ribu rupiah untuk satu penumpang.
Pilihan terbaik Kereta Api Jurusan Jakarta ke Surabaya berikutnya yaitu Kereta Api Jayabaya yang memberikan pelayanan ekonomi plus untuk rute Surabaya ke Jakarta sebagai kegiatan operasional setiap harinya dengan jadwal keberangkatan siang dan sore hari.
Kemudian kereta api jayabaya juga menyediakan jadwal keberangkatan dari Stasiun Kereta Api Gubeng Baru dan Stasiun Kereta Api Pasar Turi dengan waktu perjalanan hingga 12 jam menuju kota Jakarta. Tarif Tiket untuk Kereta Api ini mencapai 260 ribu rupiah untuk Satu Penumpang.
Rekomendasi berikutnya dari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya yaitu Kereta Api Gumarang yang menyediakan layanan kereta api kelas bisnis dan kelas eksekutif terbaik untuk jurusan Surabaya menuju Jakarta melalui Jalur Pantai Utara Daerah Jawa.
Untuk Rute Surabaya menuju Jakarta, Kereta Api Gumarang selama 11 jam dengan jadwal keberangkatan setiap hari dengan harga tiket sebesar 300 ribu hingga 410 ribu rupiah untuk satu penumpang setiap harinya.
Kereta Api Bangunkarta
Rekomendasi berikutnya dari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya yaitu Kereta Api Bangunkarta yang saat ini menjadi pilihan penumpang terbaik saat ini. Kereta Api Bangunkarta memiliki layanan eksekutif setiap hari dengan jadwal keberangkatan pukul 16.00 sore dari Stasiun Kereta Api Gubeng menuju Stasiun Kereta Api Gambir dan Stasiun Kereta Api Jatinegara di Jakarta.
Biaya Tiket untuk menggunakan Kereta Api Bangunkarta sebesar 490 ribu untuk satu penumpang.
Stasiun Kereta Api Bima
Rekomendasi berikutnya dari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya yaitu Kereta Api Bima yang menyediakan kelas eksekutif terbaik dengan jadwal keberangkatan pukul 17.00 Sore Hari dari Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng dalam satu kali perjalanan dengan waktu tempuh menuju Jakarta selama 13 Jam menuju Stasiun Kereta Api Jatinegara dan Stasiun Kereta Api Gambir Wilayah Jakarta.
Kereta Api Bima juga menyediakan pelayanan untuk jurusan Surabaya menuju Jakarta dengan Fasilitas yang lengkap dan nyaman dengan biaya sebesar 440 ribu rupiah untuk satu penumpang.
Rekomendasi berikutnya dari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya yaitu Stasiun Kereta Api Sembrani yang menyediakan layanan Eksekutif dari Stasiun Kereta Api Pasar Turi Menuju Ke Stasiun Kereta Api Gambir.
Kereta Api Sembrani saat ini melakukan satu kali perjalanan setiap harinya mulai pukul 17.50 Sore Hari yang pada umumnya membutuhkan waktu hingga 10 jam untuk sampai di Kota Jakarta. Kemudian Biaya Tiket untuk Kereta Api Sembrani sebesar 430 ribu rupiah untuk satu penumpang
Rekomendasi terakhir dari Kereta Jurusan Jakarta Surabaya yaitu Kereta Api Kertajaya yang menyediakan pelayanan rute kereta api kelas ekonomis non subsidi yang paling unggul di Kota Surabaya.
Kereta Api Kertajaya melakukan perjalanan satu kali di malam hari menuju Stasiun Kereta Pasar Turi ke Stasiun Pasar Senen Jakarta selama 11 jam dengan biaya tiket sebesar 165 ribu rupiah untuk satu penumpang.
Apabila Kamu ingin membeli oleh-oleh khas surabaya sebelum kembali ke Daerah Jakarta untuk bertemu bersama Keluarga dan Kerabat Terdekat, Kamu dapat membeli Lapis Kukus Pahlawan di Gerai dekat Stasiun Terdekat seperti Gerai Toko Lapis Kukus Pahlawan di Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Pasar Turi.
Selain di toko tersebut, Kamu juga dapat membeli Lapis Kukus Pahlawan melalui Aplikasi e-commerce shopee, tokopedia dan cs order untuk melakukan pembelian secara online.
YOGYAKARTA - Jalur Kereta Api Jakarta-Surabaya dengan jarak 720 km apabila nantinya menggunakan kereta api cepat, akan lebih efisien waktu tempuh yang semula 9 jam, maka dapat disingkat menjadi 5 jam 30 menit. Demikian disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi saat menghadiri Seminar "Peningkatan Kecepatan Kereta Api Koridor Jakarta-Surabaya" di Auditorium Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Kamis (7/12).
"Kita ingin mengubah yang biasanya waktu tempuh tercepat Jakarta-Surabaya saat ini adalah 9 jam dengan kereta semi cepat akan menjadi 5 sampai 5,5 jam. Artinya dalam satu hari satu malam kereta bisa bolak balik (Jakarta-Surabaya) sehingga bisa bersaing dengan pesawat udara," jelas Menhub Budi.
Sedangkan untuk mencapai waktu tempuh tersebut nantinya kecepatan kereta semi cepat rata-rata 145 km/jam dengan pemberhentian maksimal 3 stasiun.
"Kecepatannya maksimal 160 km/jam dengan average 145 km/jam dengan berhenti di dua atau maksimal tiga stasiun. Paling tidak (berhenti) di Cirebon dan Semarang," ujar Budi Karya.
Menhub juga mengatakan jalur yang digunakan untuk kereta semi cepat adalah rel eksisting. Selain banyak titik simpul, tetapi dengan menggunakan rel eksisting akan lebih murah.
"Kita gunakan rel eksisting karena banyak simpul yang memiliki titik ekonomi di masing-masing kota seperti Brebes, Pekalongan, Tegal dan Semarang. Kemudian kalau di tempat (rel) eksisting murah, tidak ada pembebasan tanah," terang Menhub Budi.
Lebih lanjut, Menhub menjelaskan sebelum proyek kereta semi cepat dimulai, secara bertahap akan diselesaikan perlintasan sebidang agar tidak mengganggu perjalanan kereta api.
"Secara bertahap kita akan menyelesaikan 800 sampai 900 perlintasan sebidang karena mengganggu perjalanan kereta api yang sering mengakibatkan kecelakaan. Kemudian kita akan selesaikan (kereta semi cepat) tahap Jakarta-Semarang pada tahun 2020," papar Budi Karya.
Oleh karenanya melalui seminar ini, Menhub berharap mendapat masukan dan sumbang saran untuk penyempurnaan usulan peningkatan kecepatan kereta api koridor Jakarta-Surabaya yang saat ini dalam proses pengerjaan prastudi kelayakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Saya apresiasi seminar ini karena memberikan kesempatan sosialisasi dan juga ingin mendapatkan masukan-masukan dari berbagai pihak termasuk para ahli, karena ini merupakan satu proyek besar dengan teknologi yang handal," pungkas Budi Karya.
Sebagai informasi, dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN) adalah melakukan optimalisasi jaringan eksisting melalui program peningkatan jalur, rehabilitasi, reaktivasi lintas non operasi serta peningkatan kapasitas lintas dengan cara membangun jalur ganda dan shortcut. Untuk itu sebagai implementasi akan dikembangkan jaringan dan layanan kereta api cepat pada lintas : Merak - Jakarta - Cirebon - Semarang - Surabaya - Banyuwangi, yang akan dilakukan secara bertahap yaitu : Tahap I (2021-2028) lintas Jakarta-Surabaya, Tahap II (2028-2030) lintas Surabaya-Banyuwangi dan Tahap III (2028-2030) lintas Jakarta-Merak.
Turut hadir dalam seminar diantaranya Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Paripurna, Kepala BPPT Unggul Priyanto, Wakil Dubes Jepang Bidang Ekonomi Mari Takada, serta perwakilan tim Korea Railway Network Authority dan German Expert. (LFH/TH/AL/BI)
TEMPO.CO, Jakarta - Kereta KRL atau Commuter Line umumnya tidak beroperasi selama 24 jam. Jadi, akan lebih baik jika Anda mengetahui jam berapa saja kereta dari Bogor ke Jakarta agar tidak tertinggal.
Untuk mengetahui jadwal kereta, Anda bisa melihat di KRL Acces yang diunduh terlebih dulu di ponsel. Biasanya, jadwal yang ada di aplikasi tersebut berlaku real time. Selain dari aplikasi, Anda juga bisa melihat di website resmi KRL Commuter, atau juga melihat waktu di papan yang disediakan di setiap stasiun dan bertanya pada petugas.