Sifat Malaikat

Sifat Malaikat

Selalu taat dan takut kepada Allah

Malaikat adalah makhluk yang selalu taat kepada Allah SWT. Malaikat juga termasuk makhluk yang takut kepada Allah SWT.

Dalam Al-Qur'an surat At Tahrim ayat 6 dijelaskan,

لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya: "... yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Allah SWT juga berfirman,

وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ٤٩ يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ٥٠

Artinya: "Hanya kepada Allah bersujud segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu semua makhluk yang bergerak (bernyawa). Para malaikat (juga bersujud) dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS An Nahl: 49-50)

Malaikat adalah makhluk yang teratur dalam beribadah. Hal ini dikabarkan Rasulullah SAW kepada umatnya agar meniru sifat malaikat tersebut. Rasulullah SAW bersabda,

"Tidaklah kalian berbaris sebagaimana barisan para malaikat di sisi Tuhan mereka? Para sahabat menjawab, 'Bagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhan?' Rasulullah bersabda, "Mereka sempurnakan barisan pertama kemudian baris selanjutnya dan mereka rapatkan barisan." (HR Jamaah, kecuali Imam Bukhari)

Malaikat juga berdiri di hadapan Allah SWT dengan berbaris, sebagaimana Dia berfirman,

يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨

Artinya: "Pada hari ketika Rūḥ dan malaikat berdiri bersaf-saf. Mereka tidak berbicara, kecuali yang diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia mengatakan yang benar." (QS An Naba: 38)

Itulah beberapa sifat malaikat, makhluk ciptaan Allah SWT yang masing-masing menjalani tugas. Sebagai umat muslim, kita diwajibkan mengimani dan percaya adanya malaikat.

Menjadi Jujur Seperti Malaikat

Sebagai manusia, kita juga harus

Mengembangkan Kecepatan Seperti Malaikat (lanjutan)

Keempat, kita harus mengembangkan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Kita perlu belajar untuk membuat keputusan dengan cepat dan tepat, tanpa terjebak dalam kebingungan atau keraguan yang berlebihan. Dengan mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang cepat, kita dapat menghindari penundaan dan melanjutkan tugas-tugas dengan lebih efisien.

Terakhir, kita harus belajar untuk bekerja dengan tim dan berkomunikasi dengan baik. Dalam bekerja dengan tim, kita perlu menghargai waktu orang lain dan berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Dengan bekerja dengan tim yang efisien, kita dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan mengoptimalkan hasil kerja kita.

Sebagai kesimpulan, mengembangkan kecepatan seperti Malaikat adalah sebuah usaha yang membutuhkan disiplin dan kesadaran diri. Dengan mengatur waktu dengan baik, meningkatkan efisiensi, mengatasi distraksi, mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang cepat, dan bekerja dengan tim yang efisien, kita dapat mengembangkan kecepatan dalam menjalankan tugas-tugas kita sehari-hari.

Malaikat adalah makhluk yang sangat adil dalam segala hal. Mereka tidak pernah memihak siapapun dan selalu mengambil keputusan yang adil. Keadilan Malaikat adalah sifat yang membuat mereka menjadi penjaga keadilan di dunia ini.

Malaikat tidak terpengaruh oleh emosi atau pandangan pribadi dalam mengambil keputusan. Mereka selalu mengikuti aturan dan prinsip keadilan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Keadilan Malaikat adalah sifat yang membuat mereka menjadi penjaga dan pelindung yang adil bagi manusia.

Sifat keadilan Malaikat juga tercermin dalam perlakuan mereka terhadap manusia. Malaikat tidak memihak siapapun dan tidak pernah menunjukkan keberpihakan. Mereka selalu bertindak dengan objektivitas dan mengambil keputusan yang adil berdasarkan fakta dan bukti yang ada.

Mengembangkan Kekuatan Seperti Malaikat

Meskipun kita tidak dapat mencapai kekuatan seperti Malaikat, tetapi kita masih dapat mengembangkan kekuatan dalam diri kita. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan kekuatan kita:

Pertama, kita harus membangun kekuatan fisik melalui olahraga dan latihan. Melakukan olahraga secara teratur dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh kita. Kita dapat memilih olahraga yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita, seperti angkat beban, lari, atau yoga.

Kedua, kita harus mengembangkan kekuatan mental melalui latihan pikiran dan meditasi. Kekuatan mental adalah faktor penting dalam menghadapi tantangan dan mengatasi rasa takut atau ketakutan. Kita perlu melatih pikiran kita untuk tetap tenang dan fokus dalam menghadapi situasi sulit.

Ketiga, kita harus membangun kekuatan emosional dengan mengelola emosi kita dengan baik. Kekuatan emosional adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi negatif dan menjaga keseimbangan emosional dalam menghadapi tekanan atau konflik. Kita perlu belajar untuk mengenali dan mengelola emosi kita dengan bijaksana.

Keempat, kita harus belajar untuk menghadapi ketakutan dan mengatasi rintangan dengan keberanian. Kekuatan adalah tentang menghadapi ketakutan dan tidak membiarkan rasa takut mengendalikan kita. Kita perlu menghadapi rintangan dengan keberanian dan tekad yang kuat.

Terakhir, kita harus belajar untuk mengembangkan kekuatan spiritual melalui kehidupan beragama yang sehat. Kekuatan spiritual adalah tentang memperkuat hubungan kita dengan Tuhan dan mempercayai rencana-Nya dalam hidup kita. Kita perlu melibatkan diri dalam ibadah dan berdoa dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh kekuatan spiritual yang lebih besar.

Sebagai kesimpulan, mengembangkan kekuatan seperti Malaikat adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan komitmen dan ketekunan. Dengan membangun kekuatan fisik, mental, emosional, dan spiritual, kita dapat mengembangkan kekuatan dalam diri kita dan menjadi pribadi yang tangguh dan kuat dalam menghadapi segala rintangan dan tantangan dalam kehidupan ini.

Malaikat memiliki kehendak yang tunduk kepada kehendak Allah SWT. Mereka tidak pernah memberontak atau melawan perintah Allah. Kehendak Malaikat adalah sifat yang membuat mereka selalu menjalankan tugas dengan sepenuh hati dan tanpa ragu.

Malaikat memiliki kesadaran yang kuat tentang kehendak Allah SWT dan tidak pernah mempertanyakan atau meragukan ketetapan-Nya. Mereka selalu tunduk dan patuh terhadap perintah Tuhan. Kehendak Malaikat adalah sifat yang membuat mereka menjadi hamba Allah yang setia dan patuh.

Sifat kehendak Malaikat juga tercermin dalam kesediaan mereka untuk melaksanakan tugas-tugas yang sulit atau berbahaya. Malaikat tidak pernah ragu atau membantah ketika diberikan tugas yang sulit atau berisiko. Mereka selalu menjalankan tugas dengan sepenuh hati dan tanpa pamrih.

Menjadi Pribadi yang Adil Seperti Malaikat

Sebagai manusia, kita juga harus berusaha untuk menjadi pribadi yang adil seperti Malaikat. Keadilan adalah nilai yang sangat penting dalam kehidupan ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menjadi pribadi yang adil:

Pertama, kita harus belajar untuk melihat segala sesuatu dengan objektivitas. Kita perlu menghindari prasangka atau pandangan yang subyektif dalam mengambil keputusan. Dengan melihat fakta dan bukti dengan objektivitas, kita dapat mengambil keputusan yang adil dan tepat.

Kedua, kita harus menghargai hak-hak orang lain dan tidak memihak siapapun. Keadilan berarti memberikan hak yang sama kepada setiap orang tanpa memandang latar belakang atau kedudukan mereka. Kita harus menghindari diskriminasi dan berusaha untuk memberikan perlakuan yang adil kepada semua orang.

Ketiga, kita harus belajar untuk mendengarkan semua pihak sebelum mengambil keputusan. Dalam menghadapi masalah atau konflik, kita perlu mendengarkan semua pihak yang terlibat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan mereka. Dengan mendengarkan semua pihak, kita dapat mengambil keputusan yang lebih adil dan berdasarkan kepentingan bersama.

Keempat, kita harus belajar untuk mengakui dan memperbaiki kesalahan kita. Tidak ada manusia yang sempurna, dan kita semua memiliki kesalahan. Sebagai pribadi yang adil, kita harus berani mengakui kesalahan kita dan berusaha untuk memperbaikinya. Dengan mengakui kesalahan dan belajar dari mereka, kita dapat tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Terakhir, kita harus belajar untuk memperjuangkan keadilan dalam masyarakat. Keadilan tidak hanya berlaku dalam hubungan pribadi, tetapi juga dalam hubungan sosial dan politik. Kita perlu berpartisipasi dalam memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi semua orang, tanpa memandang perbedaan atau kepentingan pribadi.

Sebagai kesimpulan, menjadi pribadi yang adil seperti Malaikat adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan kesadaran diri dan komitmen yang tinggi. Dengan melihat segala sesuatu dengan objektivitas, menghargai hak orang lain, mendengarkan semua pihak, mengakui dan memperbaiki kesalahan, serta memperjuangkan keadilan dalam masyarakat, kita dapat menjadi pribadi yang adil dan menjadi penjaga keadilan di dunia ini.

Malaikat memiliki kasih sayang yang luar biasa terhadap makhluk lain, termasuk manusia. Mereka selalu siap membantu dan melindungi manusia dari segala bahaya. Kasih sayang Malaikat adalah sifat yang membuat mereka menjadi sahabat setia bagi manusia.

Malaikat tidak hanya memiliki kasih sayang yang tulus, tetapi juga memiliki kepedulian yang mendalam terhadap kehidupan dan kebahagiaan manusia. Mereka selalu siap membantu manusia dalam menghadapi kesulitan dan memberikan perlindungan yang diperlukan. Kasih sayang Malaikat adalah sifat yang membuat mereka menjadi malaikat penjaga dan pelindung yang penuh cinta.

Sifat kasih sayang Malaikat juga tercermin dalam perlakuan mereka terhadap manusia. Malaikat tidak pernah menunjukkan kekerasan atau kebencian kepada manusia. Mereka selalu bersikap lembut dan penuh kasih sayang dalam membantu dan melindungi manusia. Kasih sayang Malaikat adalah sifat yang membuat mereka menjadi teladan bagi manusia dalam berbuat baik dan mencintai sesama.

Mengembangkan Kecepatan Seperti Malaikat

Meskipun kita tidak dapat mencapai kecepatan seperti Malaikat, tetapi kita masih dapat mengembangkan kecepatan dalam menjalankan tugas-tugas kita sehari-hari. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan kecepatan kita:

Pertama, kita harus belajar untuk mengatur waktu dengan baik. Kita perlu membuat jadwal yang teratur dan berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Dengan mengatur waktu dengan baik, kita dapat menghindari penundaan dan menyelesaikan tugas-tugas dengan lebih cepat.

Kedua, kita harus meningkatkan efisiensi dalam melakukan pekerjaan. Kita perlu mencari cara-cara untuk melakukan pekerjaan dengan lebih efisien, seperti menggunakan teknologi atau mengatur prioritas tugas. Dengan meningkatkan efisiensi, kita dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan menghemat waktu.

Ketiga, kita harus belajar untuk mengatasi gangguan dan distraksi yang dapat menghambat kecepatan kita. Kita perlu fokus pada tugas yang sedang dikerjakan dan menghindari gangguan yang tidak perlu. Dengan menjaga fokus, kita dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efektif.

Keempat, kita harus mengembangkan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Kita

Mengembangkan Kehendak yang Tunduk Seperti Malaikat (lanjutan)

Sebagai kesimpulan, mengembangkan kehendak yang tunduk seperti Malaikat adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan kesadaran diri dan komitmen yang tinggi. Dengan memahami kehendak Allah, berdoa dengan sungguh-sungguh, mengendalikan ego, dan siap melaksanakan tugas-tugas dengan sepenuh hati, kita dapat mengembangkan kehendak yang tunduk kepada Allah SWT.

Kehendak yang tunduk adalah tentang menerima dan menjalankan rencana Allah dalam kehidupan kita. Ketika kita mengembangkan kehendak yang tunduk, kita akan hidup dalam keharmonisan dengan rencana-Nya dan merasakan kedamaian dalam hati kita. Dengan menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak-Nya, kita dapat mencapai tujuan hidup yang sejati dan mendapatkan ridha-Nya.

Malaikat adalah makhluk yang hidup dalam kebahagiaan yang abadi. Mereka tidak pernah mengalami kesedihan atau penderitaan. Kebahagiaan Malaikat adalah sifat yang membuat mereka hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan yang sempurna.

Malaikat hidup dalam kebahagiaan yang abadi karena mereka selalu berada di hadapan Allah SWT. Mereka merasakan kehadiran-Nya, memuji-Nya, dan menyaksikan kemuliaan-Nya. Kebahagiaan Malaikat adalah sifat yang mengalir dari kehadiran Allah dan hubungan mereka yang dekat dengan-Nya.

Sifat kebahagiaan Malaikat juga tercermin dalam perlakuan mereka terhadap manusia. Malaikat tidak pernah menimbulkan kesedihan atau penderitaan bagi manusia. Mereka selalu siap membantu dan melindungi manusia dari bahaya. Kebahagiaan Malaikat adalah sifat yang membuat mereka menjadi sahabat setia dan sumber inspirasi bagi manusia.

Mengembangkan Kehendak yang Tunduk Seperti Malaikat

Sebagai manusia, kita juga harus berusaha untuk mengembangkan kehendak yang tunduk seperti Malaikat. Kehendak yang tunduk adalah tentang menerima dan menjalankan kehendak Allah SWT dalam kehidupan kita. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan kehendak yang tunduk:

Pertama, kita harus belajar untuk mengenali dan memahami kehendak Allah SWT melalui ajaran agama. Kita perlu membaca dan mempelajari kitab suci, mengikuti pengajian, dan mendapatkan bimbingan dari ulama yang terpercaya. Dengan memahami kehendak Allah, kita dapat menjalani kehidupan ini sesuai dengan kehendak-Nya.

Kedua, kita harus berdoa kepada Allah SWT untuk meminta petunjuk dan kekuatan dalam menjalani kehidupan ini. Doa adalah sarana untuk mengungkapkan kehendak kita kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya. Dengan berdoa, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah dan memperoleh petunjuk-Nya dalam setiap langkah yang kita ambil.

Ketiga, kita harus belajar untuk mengendalikan ego dan mengalahkan keinginan-keinginan duniawi. Kehendak yang tunduk berarti tidak membiarkan keinginan-keinginan duniawi menguasai kita. Kita perlu belajar untuk menempatkan kehendak Allah di atas segala-galanya dan mengikuti petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan ini.

Keempat, kita harus belajar untuk menerima dan menjalankan tugas-tugas yang Allah berikan kepada kita tanpa ragu atau penundaan. Kehendak yang tunduk berarti siap melaksanakan tugas-tugas dengan sepenuh hati dan tanpa pamrih. Kita perlu menjalankan tugas-tugas kita dengan penuh dedikasi dan menjadikan mereka sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebagai kesimpulan, mengembangkan kehendak yang tunduk seperti Malaikat adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan kesadaran diri dan komitmen yang tinggi. Dengan memahami kehendak Allah, berdoa dengan sungguh-sungguh, mengendalikan ego, dan siap melaksanakan tugas-tugas dengan sepenuh hati, kita dapat mengembangkan kehendak yang

Tidak memiliki jenis kelamin

Malaikat adalah makhluk yang terbuat dari cahaya dan mustahil memiliki jenis kelamin. Menurut Mahmud asy-Syafrowi, pendapat tersebut karena jenis kelamin hanya disematkan dan berlaku untuk sesuatu yang bersifat material, sementara malaikat bersifat ruhani.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Suara.com - Malaikat salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang selalu taat. Meyakini keberadaan Malaikat itu wajib, bahkan masuk dalam rukun iman urutan kedua. Berikut ini sifat-sifat malaikat yang perlu diketahui.

Diketahui, malaikat merupakan makhluk yang bersifat gaib dan selalu tunduk kepada Allah SWT. Itulah mengapa para malaikat ini maksum (terhindar dari dosa). Lalu apa sifat-sifat malaikat lainnya?

Sebagai umat muslim, penting untuk mengetahui sifat-sifat malaikat. Adapun sifat-sifat dari Malaikat yang dilansir dari berbagai sumber yaitu sebagai berikut.

Baca Juga: Ketahui 6 Ciri-ciri Golongan Orang Beriman Pada Sifat Jaiz Allah SWT

Salah satu sifat yang dimiliki malaikat yaitu tidak sombong. Berbeda halnya dengan manusia dan jin yang seringkali sombong dan ujub. Hal tersebut tercantum juga dalam QS An-Nahl ayat 49 yang bunyinya sebagai berikut:

Artinya: "Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga) para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri."

2. Diciptakan dari nur

Jin dan iblis diciptakan dari api serta manusia diciptakan dari tanah. Sedangkan Malaikat diciptakan dari nur (cahaya) oleh Allah SWT dari cahaya. Hal itulah yang membedakan Malaikat dari Iblis, jin, dan manusia.

3. Tunduk terhadap Allah SWT

Baca Juga: Surah Asy Syam, Pilihan Manusia untuk Mengikuti Jalan Lurus atau Tersesat

Sifat malaikat berikutnya yang berbeda dari manusia, iblis maupun jin yaitu malaikat selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Seperti yang diketahui, manusia juga tentunya bersifat patuh, namun terkadang juga ingkar.

4. Tidak makan dan minum

Malaikat tidak mempunyai nafsu, itulah mengapa malaikat tidak memerlukam makanan maupun minuman. Meski tidak makan dan minum, malaikat tetap akan hidup atas kehendak Allah. Tidak seperti manusia, yang mana butuh makan dan minum untuk tetap hidup.

5. Tidak berjenis kelamin

Sifat Malaikat berikutnya yang membedakannya dari manusia yaitu malaikat tidak berjenis kelamin. Seperti yang diketahui, manusia terbagi menjadi dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

6. Tidak pernah letih beribadah

Malaikat diciptakan Allah SWT untuk selalu taat dan patuh padaNya. Jika Allah SWT memerintahkan untuk bertasbih, maka malaikat pun akan langsung bertasbih. Jika Allah SWT memerintahkan malaikat untuk bersujud, maka malaikat akan bersujud.

7. Mampu Berubah Wujud

Malaikat juga memiliki sifat mampu berubah bentuk atau wujud.Ada kalanya berubah seperti manusia manusia atau bahkan kuda. Hal tersebut tercantum juga dalam QS. Surat Maryam: 17 yang bunyinya sebagai berikut:

"Maka ia mengadakan tabir (yang malindunginya) dari mereka, lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna."

Demikian informasi mengenai sifat-sifat malaikat yang penting untuk diketahui umat muslim. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Ulil Azmi

4. Menyucikan Pujian kepada Allah SWT

Menyucikan pujian kepada Allah SWT adalah bagian dari sifat-sifat malaikat yang wajib dijadikan panutan atau teladan umat manusia. Dijelaskan, para malaikat senantiasa menyucikan pujian kepada Allah SWT sebagai Rabb mereka dan memohon ampunan bagi manusia yang berada di bumi.

Mereka adalah mahluk yang paling ikhlas terhadap Bani Adam (Al-Fauzan, 2010). Adanya sifat-sifat malaikat ini dikisahkan dalam QS. Ali Imran ayat 18.

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Mengimani sifat-sifat malaikat seperti menyucikan pujian kepada Allah SWT berpegang pada pernyataan, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT yang menegakkan keadilan, Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

5. Mengajak kepada Kebajikan

Mengajak kepada kebajikan adalah sifat-sifat malaikat yang wajib dijadikan panutan atau teladan umat manusia. Malaikat sebagai utusan Allah SWT yang selalu taat kepada-Nya, senantiasa menyeru manusia kepada kebaikan.

Dijelaskan, para malaikat akan selalu mengingatkan manusia dengan berbagai cara agar manusia tetap berada di jalan kebenaran yang haq seizin Allah SWT. Ini termasuk dengan cara menyampaikan atau menimpakan adzab Allah SWT kepada mereka yang zalim seperti kisah kaum Nabi Lut AS.

Kisah mengimani sifat-sifat malaikat seperti selalu mengajak kepada kebaikan diungkap atau dijelaskan dalam QS. Huud ayat 81.

Para utusan (malaikat) berkata:  "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa adzab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu subuh bukankah subuh itu sudah dekat?"

Pada ayat tersebut, sifat-sifat malaikat seperti memberikan peringatan kepada penduduk Sodom (kaum Nabi Luth AS) atas kedzalimannya, terutama untuk menyelamatkan orang-orang yang taat kepada Allah dengan menimpakan adzab atas perintah Allah SWT.

Para malaikat pun memohonkan ampunan kepada Allah SWT atas perbuatan zalim manusia-manusia itu. Sifat-sifat malaikat ini dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab ayat 43.

“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”

6. Selalu Berzikir dan Mengagungkan Allah SWT

Selalu berzikir dan mengagungkan Allah SWT adalah sifat-sifat malaikat yang wajib dijadikan panutan atau teladan umat manusia. Malaikat adalah makhluk yang paling taat dan sangat dimuliakan.

Dijelaskan, mereka tidak pernah dan tidak akan pernah sedikitpun ingkar kepada Allah SWT. Selamanya, malaikat dengan segala sifat-sifat malaikat akan senantiasa berzikir dan memuji keagungan Allah SWT.

Kisah tentang sifat-sifat malaikat yang wajib dijadikan panutan atau teladan umat manusia ini diungkap Allah SWT dalam QS. Al-Anbiyaa’ ayat 19.

“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.”

Malaikat tidak pernah bosan memuji dan mengangungkan Allah SWT. Adanya sifat-sifat Allah SWT ini diungkap dalam QS. Fushshilat ayat 38.

“Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.”

Begitu pula dalam setiap ucapannya, malaikat senantiasa mengagungkan Allah SWT, seperti diungkap dalam QS. Saba’ ayat 41.

“Malaikat-malaikat itu menjawab: Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.”

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 23 0 R] /MediaBox[ 0 0 516 728.6] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ­<ÙrG’ïŠÐ?ô#Ú!4»ªút8Kê˜ÑŒåѬåØØ�ç¡)P ¤!`Ú¯ßʬ+ëj�ëÑ€�®¬¬¼�êBŸ]웯ӗCñÓOg‡ÃôåæzU|>»|8îÿuöéûãõÙÇi½ÙM‡ÍÃîì×ãÕn½{x8\ïÏÏ‹Ë7¯‹ËO/_œ½cÅP|úúò+jù?Vôu5ð¶èÆâÓýËu±†�¿¼|ñyñ·rÙ.ŽûrÉêÅnº+Å¢øXŠnq ÷w«�¼�[ø>튋’±Åzº/—|1ïËañ çÞMïå¿ŠO{ùâ­¤¨14°¾«šÁÐðy±àÎÞñ€jÖ�UífüT×¢?ï䟦9_òF^\vç|'ÿÿ‡ÚZÉ¿µ�ÿÆsÆà�s!/SC¬9WeÆ9«ZGn—a‹ó–‚å¸ç¼§`¿”Ë~ñPe¡›º4Ï‚5,�­£`¡àØèq’E× Çk–ì<Ñ‘ÂE(òn¬úÓüˆZ²Íóp€xô7BÊÓZRQW¬øôåó‚5}4µ)óçJ!·½›‹3é’à?t*I#ýLÚ-/DßW¬•k5Òäx±¿~ùâëd¨šÈ?ñ_ñöÃë¢8ûÑàÃë÷oŠÚsñ6¤“I)nN¯%óám¹ìÀØšÅ[pàŸKÆðõ |àŽ¾/y+™’W¿‚eâ×wÒ›5̧¬ÉpP]2o]]%|Po©Î¬´Ô„|(Y¯îý÷.,™/—"Öp’;üלù’†@PTŸ‘༕6k«º-Ú‘W¢¥ü¼".¥è4�)YCˆGjÕ0Bþbùø­dBñ¦ØwªC8ûÃ…¾É9A—RèÛ¯ ÆíX�œÍ+XfÕlÎÊŠŸý<íÖÅb³Z¾S&'cqÅû¢•>2Œÿ ®ïÊVf�aqRüqn ‘BË;k<¬³t6ž3‰Ð™8¥µzè>ˉü^.‡Å$)Ý™­©¿+¸µ‚�c9"ô�L�¡nü˜QWµŒK) éüR ¬«ØPô|¨úCÁýPì”·å½G¸`¼b’òAÆhC9�Ï©ÀÒ%ä)¤}÷âíO*¾íej;yO@8äBìóÃ;„!V´mçŒíýJÕ&‡ý$ÿ2YÃdBS/dó¦ÏR6SµV+ã�eôãu)=v�~û.'¼ü^ !/ÓT�2‰h²¥UÍ#Ø-²Žë>âå´‘¨…¸ÓÊz H¹s÷7%Š ¾p’$ôaX£T ;”®¸®5Λx@¡Eê¾Âô .õêÓ-bÛË…ÜÍ÷@‘®=÷8ÚÉ­V¬ nbF|‚¼‰#†ˆ”¶nl§ H+ÐØŒh�·½WÚQ­ÊÎPÿÍ3ª×ÐÃx¯õ¦–Gw”) WRy%¯;3é^CÂðà7xyïŒtçîš9O2Þ+'¼#:²Œ\9é(AM;AÞ¤¡¦üÍ™ûUÌôÍ×<±ÖPj¹£Ïªœ°ŠíBIí;lqÚÆ)ØLžW3´ÎOådC·ÐšÛƒ³J²ÈʆqXöU‰™Ÿ‹A‹æNÓwbÓwcÊ‘ŽHµ1.�á.”žâƒ‚(GQò;hKÖš ê8“p À··X ¨‹ý•2{5‘Ø$1¼¯r¥_7@„ô0í<òvŽ(Šº aö›£õ«´¸Lé©÷WÍ•ÉÆDdúµ¡

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan tugas tertentu di dunia ini. Mereka memiliki sifat-sifat yang luar biasa dan berbeda dengan manusia. Namun, ada satu sifat Malaikat yang tidak dimiliki oleh Malaikat A. Berikut adalah beberapa sifat-sifat Malaikat yang menakjubkan:

Malaikat adalah mahluk yang sangat taat kepada perintah Allah SWT. Mereka tidak pernah melanggar perintah-Nya dan selalu menjalankan tugas-tugas yang diberikan dengan penuh dedikasi. Ketaatan Malaikat adalah salah satu sifat yang membuat mereka begitu mulia.

Malaikat menjalankan tugas-tugas mereka dengan penuh tanggung jawab dan tidak pernah menunjukkan keraguan. Mereka mengikuti setiap perintah Allah dengan sepenuh hati dan tidak ada yang dapat menghentikan mereka dalam menjalankan tugas tersebut. Ketaatan Malaikat adalah contoh yang baik bagi manusia dalam hal menjalankan tugas dan kewajiban.

Malaikat juga tidak pernah menentang perintah Allah atau mengambil keputusan sendiri. Mereka selalu mengikuti kehendak-Nya tanpa ragu atau pertentangan. Ketaatan Malaikat adalah bukti kesetiaan mereka kepada Allah dan sifat ini menjadikan mereka sebagai hamba-Nya yang terpuji.